
Bank Sentral Turki Menghadapi Jalan Terjal untuk Menekan Inflasi Menjadi 24% pada Akhir Tahun
Otoritas moneter Turki menghadapi tantangan besar untuk menurunkan inflasi hingga 24% pada akhir 2025. Jika target ini gagal dicapai, perekonomian nasional dikhawatirkan akan mengalami tekanan serius. Pesannya jelas: semua upaya harus difokuskan pada pengendalian inflasi.
Bank Sentral Turki akan melakukan “apa pun yang diperlukan” untuk mencapai target inflasi 24% pada akhir 2025, seperti dikutip Reuters dari Gubernur Fatih Karahan. Ia juga menegaskan bahwa bank sentral akan tetap menjalankan kebijakan moneter ketat. “Kami tidak akan membiarkan permintaan mengganggu proses penurunan inflasi,” ujar Karahan.
Sejak Desember 2024, otoritas moneter Turki telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali, dengan total pemangkasan sebesar 750 basis poin, sehingga kini berada di level 42,5%. Langkah ini diambil setelah inflasi tahunan melandai ke 39%. Namun, banyak analis memperkirakan inflasi masih akan berada di atas target 24% pada akhir 2025.
“Kami akan melakukan segala cara untuk mencapai inflasi 24% pada akhir tahun. Bank akan terus menurunkannya sesuai mandat kami, dengan tetap menjaga kebijakan moneter yang ketat,” tegas Karahan.
Karahan menambahkan bahwa sikap tegas bank sentral dalam hal kebijakan moneter akan membantu mendukung minat terhadap lira Turki. “Prioritas utama kami dalam menetapkan suku bunga kebijakan adalah memastikan tingkat pengetatan yang diperlukan untuk mencapai jalur penurunan inflasi yang telah diproyeksikan,” ujarnya. Singkatnya, Bank Sentral Turki berkomitmen untuk mempertahankan kebijakan moneter agresif hingga inflasi menunjukkan penurunan yang konsisten dan stabilitas harga benar-benar tercapai.