Amerika berambisi untuk mendominasi pasar global. Namun, jika dilakukan dengan mengorbankan Eropa dan negara lain, hal ini tidak dapat diterima. Para pemimpin Uni Eropa dengan tegas menentang pendekatan tersebut. Ketegangan meningkat sejak serangkaian pembatasan terhadap barang-barang Eropa mulai diberlakukan.

Menurut Maroš Šefčovič, Komisaris Eropa untuk Perdagangan dan Keamanan Ekonomi, mulai 1 April 2025, para pemimpin Eropa akan menerapkan tindakan balasan terhadap produk-produk AS. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tarif yang dikenakan Amerika Serikat pada baja dan aluminium asal Uni Eropa.

Para ahli menilai tarif impor yang diterapkan AS terhadap baja dan aluminium Eropa tidak beralasan. "Pemerintah AS memilih untuk mengambil langkah yang merugikan dengan memberlakukan tarif yang tidak dapat dibenarkan, sehingga kami tidak punya pilihan selain merespons – dan itulah yang kami lakukan. Pertama, mulai April, kami akan secara otomatis mengaktifkan kembali langkah penyeimbangan yang sebelumnya ditangguhkan," ujar Šefčovič.

Selain itu, otoritas UE tengah menyiapkan paket tindakan balasan baru terhadap produk-produk AS. Dokumen ini diperkirakan akan rampung pada pertengahan April. Namun, komisaris tidak menyebutkan kategori produk Amerika yang akan terkena dampak. Ia hanya menekankan bahwa jika kedua pihak mencapai kesepakatan, ketegangan perdagangan antara UE dan AS dapat mereda. "Kami siap mewujudkannya," tambah Šefčovič.

Sebelumnya, Presiden AS mengumumkan tarif impor pada baja dan aluminium dari negara-negara Eropa. Bea masuk untuk produk-produk tersebut ditetapkan sebesar 25% dari nilai kepabean. Keputusan ini mulai berlaku pada 12 Maret tahun ini dan memicu kemarahan di kawasan Eropa, sehingga mendorong UE untuk menyusun tarif balasan. Komisi Eropa menyatakan bahwa langkah UE terhadap AS akan berdampak pada impor Amerika senilai total €26 miliar. Otoritas UE menilai langkah ini sepadan dengan kerugian yang ditimbulkan oleh tarif AS terhadap baja dan aluminium Eropa. Di sisi lain, para pemimpin Eropa menegaskan kesiapan mereka untuk berdialog secara konstruktif dengan Gedung Putih terkait masalah ini.